Dongeng Anak: Asal mula Celengan Berbentuk Ayam dan Babi
Pada
suatu hari. Di Desa Melati, desa yang
sangat indah, penuh dengan pohon-pohon dan buah yang lebat, banyak bunga yang
warna warni dan juga sungai mengalir, hiduplah dua bersahabat, mereka adalah si
ayam dan si babi
. Mereka selalu berangkat pagi-pagi sekali kepasar untuk
menjual pisang segar berasa-sama. Mereka berjualan dengan penuh gembira, tak
pernah ada kata lelah. Mereka menumpulkan uang untuk membeli ladang pisang yang
luas didesa dan membangun rumah didekat pasar, agar mereka tidak perlu berjalan
jauh untuk sampai kepasar.
Suatu
ketika setelah pulang dari pasar, mereka langsung menuju tempat favorit mereka
untuk beristirahat. Tempatnya di pinggir sungai jernih, penuh dengan bunga
warna-warni, dan buah-buahannya juga lebat dan lezat, juga ada sedikit kubang
lumpur sebagai tempat bersantai si babi.
“
yam, nanti kalau seandainya kamu mempunyai uang yang sangat banyak, apa yang
akan kamu beli?” tanya babi sambil gulung-gulung di kubang lumpur favoritnya.
“Apa
yaa.. mungkin aku akan membeli ladang pisang dan membangun rumah dekat pasar
yang kita impikan selama ini, “ jawab
si ayam sambil mandi disungai.
“wah
iya ya, aku hampir lupa dengan impian kita, aku juga akan membeli ladang dan
membangun rumah yang besar dekat pasar.” Jawab babi sambil membayangkan rumah
impiannya.
Setelah
puas bersantai, mereka berjalan pulang sambil tertawa riang bercerita tentang
masalalu mereka yang indah. Tiba-tiba mereka melihat sebuah peti emas yang
sangat besar. Dengan rasa penasaran. Mereka perlahan mendekati peti misterius
itu.
“peti
siapa itu bi?” tanya ayam memandang peti tanpa berkedip.
“mungkin
itu peti harta karun bajak laut.” Babi mendekati dan berusaha membuka peti
itu.”sulit sekali mebukanya, tolong bantu aku yam,” seru babi.
Ayam
pun membantu babi membuka peti emas itu, setelah beberapa menit. Peti itu
pu terbuka. Mereka kaget bukan kepalang.
Isi peti itu adalah uang. Uang yang sangat banyak. Mereka sangat senang. Mereka
langsung membawa peti itu kerumah babi dan membagi rata uang itu.
Setelah dibagi rata. Mereka
membeli ladang dan rumah yang mereka impikan. Si Ayam membangun rumah yang
indah dan sederhana, sedangkan si babi membangun rumah mewaah dan megah.
“bi,
kenapa kamu membangun rumah berlebihan seperti itu?bukannya lebih baik uang itu
kau gunakan untuk membeli hal yang lain yang lebih bermanfaat.” Kata ayam.
“tidak
ah, selagi banyak uang kenapa tidak.” Kata babi.
Sejak
babi menjadi kaya raya, dia semakin malas pergi bekerja, setiap harunya dia
membeli makanan yang banyak dan berfoya-foya. Tidak seperti si ayam yang tetap
bekerja dengan giat dan menabung uangnya dengan baik.
Waktu
berjalan sangat cepat, harta kekayaan babi pun mulai habis. Badannya menjadi
semakin gendut karna yang dia lakukan hanya makan dan bersantai, membuatnya
susah untuk berjalan, Sehingga dia tidak bisa berjualan lagi dipasar. Lain
dengan si Ayam, kini dia semakin kaya raya, karena dia giat bekerja dan
menabung. Si babi sangat menyesal, dan sedih. Andai saja dia mengikuti nasehat
si ayam, dia tidak mungkin jatuh miskin seperti ini.
Sore harinya, Babi datang kerumah ayam, dia
menangis dan menceritakan keadaannya.ayam tersenyum dan menenangkan tangisan si
babi sambil berkata,
“jangan
menangis bi, aku akan membantumu agar bisa menjadi kaya seperti dulu, tapi kamu
harus berjanji akan tetap bekerja keras dan rajin menabung meskipun suatu hari
kamu berhasil kaya raya,” kata ayam dengan penuh kasih sayang.
“terimakasih
ayam, kamu memang sahabatku yang paling baik, aku berjanji akan bekerja keras
dan berhemat” kata babi dengan senyum penuh semangat
Sejak
saat itu babi mulai bekerja keras dan hidup sederhana, ia menjadi rajin
menabung.hingga suatu saat dia menjadi kaya raya. ayam sangat kagum dengan
kerja keras si babi. Mereka pun memiliki sebutan. Si Jago Menabung.
Itulah
kisah mengapa sekarang ini kita sering menjumpai tabungan atau celengan yang
berbentuk babi dan ayam.